Kamis, 22 Desember 2011

GRAPH PLANAR & SIRKUIT HAMILTON

Graph Planar (Planar Graph) dan Graph Bidang (Plane Graph)

Graph yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong disebut sebagai graph planar, jika tidak, ia disebut graph tak-planar.
























































Lintasan dan Sirkuit Euler
  • Lintasan Eulerialah lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graph tepat satu kali. 
  • Sirkuit Eulerialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali. 
  • Graph yang mempunyai sirkuit Euler disebut graph Euler(Eulerian graph). Graph yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graph semi-Euler(semi-Eulerian graph).











































TEOREMA
  • Graph tidak berarah memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika terhubung dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil atau tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali.
  •  Graph tidak berarah Gadalah graph Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap simpul berderajat genap.
  • (Catatlah bahwa graph yang memiliki sirkuit Euler pasti mempunyai lintasan Euler, tetapi tidak sebaliknya).
  •  Graph berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika Gterhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama. G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.


















  Lintasan dan Sirkuit Hamilton
  • Lintasan Hamiltonialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali. 
  • Sirkuit Hamiltonialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.
  • Graph yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graph Hamilton, sedangkan graph yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graph semi-Hamilton.


















TEOREMA
  • Syarat cukup (jadi bukan syarat perlu) supaya graph sederhana G dengan n(>=3) buah simpul adalah graph Hamilton ialah bila derajat tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v) n/2 untuk setiap simpul v di G).
  • Setiap graph lengkap adalah graph Hamilton
  • Di dalam graph lengkap Gdengan nbuah simpul (n>=3), terdapat (n-1)!/2 buah sirkuit Hamilton.
  • Di dalam graph lengkap Gdengan nbuah simpul (n>=3 dan n ganjil), terdapat (n -1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan). Jika ngenap dan n4, maka di dalam G terdapat (n -2)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas.
Contoh :
(Persoalan pengaturan tempat duduk). Sembilan anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang pada sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian sehingga setiap anggota mempunyai tetangga duduk berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan tersebut dapat dilaksanakan?Jumlah pengaturan tempat duduk yang berbeda adalah (9 -1)/2 = 4.

Lintasan dan Sirkuit Hamilton/ Euler
  • Beberapa graph dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton, mengandung sirkuit Euler dan lintasan Hamilton, mengandung lintsan Euler maupun lintasan Hamilton, tidak mengandung lintasan Euler namun mengandung sirkuit Hamilton, dan sebagainya!).








TEORI GRAPH_GRAPH ISOMORPHIC

Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)

  • Dua buah graph yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graph yang saling isomorfik. 
  • Dua buah graph, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisi-sisi keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga.
Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)

  • Dengan kata lain, misalkan sisi ebersisian dengan simpul udan vdi G1, maka sisi e’ yang berkoresponden di G2 harus bersisian dengan simpul u’ dan v’ yang di G2.
  • Dua buah graph yang isomorfik adalah graph yang sama, kecuali penamaan simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graph dapat digambarkan dalam banyak cara.














 










































Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)

Dari definisi graph isomorfik dapat dikemukakan bahwa dua buah graph isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut [DEO74]:
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu.

Minggu, 11 Desember 2011

pendahuluan

Pendahuluan 
Permasalahan yang muncul di dunia nyata sering terkait dengan objek diskrit dan relasi antarobjek tersebut. Sebagai contoh: ada beberapa kota dalam suatu propinsi, dan ada jalan yangmenghubungkan dar suatu kota ke kota lain. Hal ini kota merupakan objek diskrit, sedangkan jalan merelasikan antar satu objek ke objek lainnya. Contoh lainnya, dalam sistem jaringankomputer terdiri dari objek-objek computer baik sebagai
server 
maupun
workstation.
Disini kitabisa mencari apakah satu komputer dapat terhubung ke komputer lainnya.Permasalahan-permasalahan seperti ini dapat dimodelkan secara baik dengan menggunakankonsep, graf, graf berarah, pohon, maupun pohon biner. Dalam bab ini kita akan membahastentang konsep dasar graf, contoh-contoh pemakaian dalam kehidupan sehari-hari, danbagaimana mengimplementasikan graf dalam pemrograman komputer.
Tujuan Instruksional Umum 
Mahasiswa mengerti konsep graf, macam-macam graf, dan dapat menerapkan dalam kehidupansehari-hari.
Tujuan Instruksional Khusus 
Mahasiswa diharapkan dapat: 
 

1.Memahami definisi graf tak berarah dan graf berarah, dan dapat mengaitkannya dalampermasalahan sehari-hari.
 
2.Memahami pengertian lintasan dan sirkuit dalam graf tak berarah dan graf berarah.
 
3.Memahami pengertian Sikuit Euler Dan Hamilton dan penerapannya.
 
4.Mampu menyelesaikan Permasalahan Perjalanan Penjual
 
5.Memahami definisi dan dapat mengenali Graf IsomophiC
 
http://www.scribd.com/doc/25489300/Teori-Graf
 
 

TEORI GRAF 8

Representasi Graph

1. Matriks Ketetanggaan  
                            (adjacency matrix)
2. Matriks Bersisian  
                            (incidency matrix)
3. Senarai Ketetanggaan  
                            (adjacency list)
Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)
A = [aij],
                1, jika simpul i dan j bertetangga
aij = {
                0, jika simpul i dan j tidak
                bertetangga.







































































































Matriks Bersisian (incidency matrix)
A = [aij],
    1, jika simpul i bersisian dengan sisi j
aij = {
     0, jika simpul i tidak bersisian dengan
     sisi j

















TEORI GRAF 7

Lemma Jabat Tangan

Jumlah derajat semua simpul pada suatu
graph adalah genap, yaitu dua kali jumlah
sisi pada graph tersebut.
Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka





Lemma Jabat Tangan
                                                                        
Tinjau graph G1:
d(1) + d(2) + d(3) + d(4) =
2 + 3 + 3 + 2 = 10 =
2 x jumlah sisi = 2 x 5

Tinjau graph G2:
d(1) +d(2) + d(3)
= 3 + 3 + 4 = 10
= 2 x jumlah sisi = 2 x 5



Lemma Jabat Tangan
                                                     
Tinjau graph G3:
d(1) + d(2) + d(3) + d(4)
+ d(5)
=2+2+3+1+0
=8
=2 x jumlah sisi
=2 x 4


Lemma Jabat Tangan

Contoh:
Diketahui graph dengan lima buah simpul. Dapatkah kita
menggambar graph tersebut jika derajat masing-masing
simpul adalah:
(a) 2, 3, 1, 1, 2
(b) 2, 3, 3, 4, 4
Penyelesaian:
(a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya
ganjil
(2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9).
(b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya
genap
(2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16).



TEORI GRAF 6

Ketetanggaan (Adjacent)

Dua buah simpul dikatakan        
bertetangga bila keduanya
terhubung langsung.
Tinjau graph :
simpul 1 bertetangga
dengan simpul 2 dan 3,
simpul 1 tidak bertetangga
dengan simpul 4.



 
Bersisian (Incidency)













Simpul Terpencil (Isolated Vertex)

Simpul terpencil ialah simpul yang tidak
mempunyai sisi yang bersisian dengannya.
Tinjau graph : simpul 5 adalah simpul terpencil.













Graph Kosong (null graph atau empty graph)
Graph yang himpunan sisinya merupakan
himpunan kosong (Nn).












Derajat (Degree)

Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang
bersisian dengan simpul tersebut.

Notasi: d(v)                   
Tinjau graph G1:

d(1) = d(4) = 2
d(2) = d(3) = 3





Derajat (Degree)
                                                                          
Tinjau graph G3:
d(5) = 0 : simpul terpencil
d(4) = 1 : simpul anting-anting
(pendant vertex)

Tinjau graph G2:
d(1) = 3 : bersisian dengan sisi ganda
d(2) = 4  bersisian dengan
sisi gelang (loop)


Derajat (Degree)

Pada graph berarah,                         

din(v) = derajat-masuk (in-degree)
= jumlah busur yang masuk ke
simpul v

dout(v) = derajat-keluar (out-degree)
= jumlah busur yang keluar dari
simpul v

d(v) = din(v) + dout(v)




Derajat (Degree)
                                                
Tinjau graph :
din(1) = 2; dout(1) = 1
din (2) = 2; dout(2) = 3
din (3) = 2; dout(3) = 1
din (4) = 1; dout(4) = 2
 





TEORI GRAF 5

Contoh Terapan Graph
 











 
Contoh Terapan Graph












Contoh Terapan Graph
Transaksi konkuren pada basis data terpusat
Transaksi T0 menunggu transaksi T1 dan T2
Transaksi T2 menunggu transaksi T1
Transaksi T1 menunggu transaksi T3
Transaksi T3 menunggu transaksi T2




Contoh Terapan Graph                      

Pengujian program
read(x);
while x <> 9999 do
 begin
    if x < 0 then
        writeln(‘Masukan tidak boleh
        negatif’)
    else
        x:=x+10;
    read(x);
  end;
writeln(x);
.


Contoh Terapan Graph